Museum Galeri Nasional

          


sejarah museum galeri nasional

Museum Galeri Nasional Indonesia ini merupakan salah satu Gedung terkemuka yang dapat ditemukan di Jakarta. Seperti sejarah Museum De Mata yang juga berfokus pada seni, museum yang terletak di Jakarta Pusat ini telah menarik perhatian para pecinta seni seperti lukisan, patung, ataupun fotografi. Pada Galeri Museum Sejarah Nasional banyak koleksi seni yang merupakan hasil karya berbagai seniman anak bangsa, mulai dari lukisan, patung grafis, keramik, dan masih banyak lagi. Kewajiban utama Museum Galeri Nasional ini adalah mengumpulkan, merawat, melindungi, memperkenalkan, dan mencakup segala jenis aspek seni rupa yang ada. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan aset kesenian sebagai salah satu fasilitas pendidikan kebudayaan. Simak juga sejarah museum batik pekalongan.

seperti museum fatahillah jakarta dan sejarah museum banten lama , Museum Galeri Nasional juga berawal dari gedung bangunan yang didapat dari pihak lain. Pada tahun 1900, gedung gedung yang digunakan sebagai Galeri Nasional yang dikenal sekarang ini merupakan sebuah sekolah dan asrama khusus wanita. Gedung ini dibangun oleh Yayasan Kristen Carpentier ALting Stitching (CAS) yang merupakan sekolah pertama di Jakarta. Tetapi pada tahun 1955, pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah peraturan yang melarang segala aktivitas komunitas terhadap Belanda. Maka dari itu, gedung sekolah dan asrama ini beralih menjadi milik Yayasan Raden Saleh dengan nama Vijmetselaren Lorge, meski masih di bawah gerakan Belanda.


        Pemberhentian secara total baru dilaksanakan pada tahun 1961 dengan mengeluarkan keputusan     penguasa tertinggi No. 5 tahun 1962 yang langsung ditandatangani oleh Soekarno, presiden pada   masa itu. Keputusan tersebut berisi tentang segala larangan mengenai gerakan Vijmetselaren Lorge   dan Yayasan Raden Saleh yang dibubarkan. Akibat keputusan tersebut, sekolah-sekolah yang dibentuk   oleh Yayasan Raden Saleh harus diberhentikan dan seluruh asetnya ada yang diambil alih oleh   pemerintah Republik Indonesia, dan kemudian diserahkan kepada pihak Kementerian Pendidikan dan   Kebudayaan. Simak juga sejarah museum di ponorogo.

     Pembangunan galeri ini dimulai dari sini, dimana Galeri Nasional awalnya dirintis dengan nama Wisam Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional. Sebagai kepala Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan merancang ulang gedung tersebut dan merubahnya menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud pada tahun 1987. Gedung pameran ini berhasil merebut perhatian masyarakat untuk lebih mengenal seni. Oleh karena itu, setelah 8 tahun kemudian pameran kesenian tersebut berusaha untuk dikembangkan. Dalam perkembangannya dan perubahan nama gedung ini, Prof. Edi Sedyawati memperjuangkannya untuk mengubah Namanya menjadi Galeri Nasional Indonesia sejak tahun 1955.

ada beragam aktivitas yang dapat dilakukan di dalam museum ini,mulai dari pameran,presentasi,seminar keilmuan,diskusi ilmiah,pemutaran film,penampilan kesenian,festival,perlombaan,dan masih banyak lagi.kegiatan-kegiatan ini biasanya dilakukan sebagai sarana pendidikan dan umtuk memperkenalkan budaya kepada masyarakat luas.selain itu.bagi pengunjung yang ingin menikmati karya seni dari para seniman,akan disambut dengan berbagai jenis karya seni yang memukau.beberapa karya seni yang terdapat di dalam museum galeri nasional indonesia adalah karya seni rupa seperti lukisan,sketsa,grafis,patung,keramik,fotografi,seni kriya,dan seni intilasi.

  hingga saat ini,galeri nasional indonesia memiliki kurang lebih 1785 koleksi karya seni dari senima indonesia dan mancanegara, diantaranya seperti raden saleh,hendra gunawan,affandi,s. sudjono ,hardi,heri,dono,ahmad sadali,wassily kand insky(rusia),zao wou ki(cina),pierre saulages(perancis),hans hartung(jerman).sonia delauney(ukraina).tidak hanya itu,banyak juga karya seni yang di pajang dari karya seniman sudan india,peru,kuba,vietnam,myanmar dan negara lainnya. didalam galer imuseum sejarah nasional ini,terdapat beberapa jenis pamran yang biasanya di adakan oleh pihak penglola.pameran yang ada terdiri dari pameran temporer,pameran keliling dan pameran tetap.

didalam galeri museum sejarah nasional ini,terdapat beberapa jenis pamran yang biasanya di adakan oleh pihak penglola.pameran yang ada terdiri dari pameran temporer,pameran keliling dan pameran tetap.

Pameran Temporer

Pameran ini merupakan kegiatan pameran seni tematis yang diselenggarakan dalam periode tertentu. Masing-masing ruangan yang digunakan akan dikhususkan untuk memajang satu tema karya seni rupa modern dan kontemporer. Maka jika ada sebuah pameran lukisan, maka satu ruangan tersebut akan dipenuhi dengan lukisan saja

.Pameran Tetap 

Sedangkan, jika pengunjung ingin menikmati kolesi yang dimiliki oleh Galeri Nasional Indonesia, mereka bisa datang ke pameran tetap koleksi Galeri Nasional yang diselenggarakan oleh dua kurator galeri, yakni Citra Smara Dewi dan Suwarno Wisetra. Pameran tetap ini memamerkan sebanyak 109 karya seni rupa dari kolesi pameran Galeri Nasional Indonesia ataupun koleksi karya seni milik negara. Sebagian besar dari koleksi yang ada merupakan hasil karya para maestro terkenal seperti Affandi, Hendra Gumawan, Otto Djaja, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Djoko Pekik, dan masih banyak lagi. Tidak hanya maestro Indonesia, tetapi pameran ini juga menampilkan karya maestro mancanegara seperti Hans Arp, Sonia Delaunay, Zao Wou-Ki, Wassily Kandinsky, Hans Hartung, dan Victor Vasarely.

Dalam pameran tetap, semua karya seni yang dipajang ditata dan dibagi menjadi 11 ruangan yang dilengkapi dengan informasi. Kesebelas ruangan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Galeri 1 dan Galeri 2. Dalam Galeri 1, seni yang ditampilkan berupa seni rupa modern dari Indonesia dan Internasional yang dibagi menjadi 7 ruangan. Sedangkan untuk Galeri 2 dibagi menjadi 4 ruangan. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati pameran tetap, mereka bisa datang ke Gedung B lantai 2 secara gratis.


Pameran Keliling

Pameran Keliling ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pengelola Galeri Nasional Indonesia untuk memamerkan koleksi seni rupa yang ada di museum kepada masyarakat luas. Selain untuk memperkenalkan koleksi seninya, jenis pameran ini juga digunakan sebagai ajang untuk meningkatkan kreatifitas dan apresiasi seni untuk para seniman yang masih berada di tingkat daerah.




 





Komentar